Alhamdulillah banget beberapa bulan lagi saya akan merasakan sensasi
bagaimana jadi seorang ayah. Saat ini yang rasakan jujur saja pasti dagdigdug,
selain mempersiapkan perihal kelahiran dan beragam hal yang lainnya. Sebenarnya
yang paling saya takutkan ada "Bisakah saya mendidik anak dengan baik
?" sekalipun saya adalah seorang guru yang sudah lumayan terbiasa dalam
mendidik anak, namun tentu berbeda perihal mendidik anak sendiri. Takut jika
terlalu dikekang maka anak akan melawan, terlalu dibebaskan anak tidak tahu letak
tanggungjawabnya.
Berbekal rasa
ketakutan tersebut akhirnya saya mencari dari berbagai sumber bagaimana cara mendidik anak yang baik. Ternyata semakin banyak membaca ketakutan tersebut
perlahan semakin redup, nah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips
bagaimana cara mendidik anak yang baik berdasarkan hasil saya membaca plus
sharing sana-sini kepada orang yang berpengalaman dalam mendidik anak.
Pada
hakikatnya kita semua tahu bahwa anak adalah buah hati dari Tuhan yang harus
kita jaga. Mendidik anak pun menjadi hal yang sulit bagi sebagian orang, tentu
kita tak ingin mempunyai anak yang jauh dari norma-norma yang kita
terapkan tapi di sisi lain jika kita memaksakan kehendak kepada anak itu
menjadi boomerang tersendiri.
Sebenarnya
setiap orang punya cara mendidik anak yang baik versinya sendiri, namun kali
ini saya akan paparkan cara mendidik anak versi "calon bapak"
sekalipun masih calon tapi yuk belajar bersama. Berikut cara mendidik anak yang
baik versi "calon bapak" :
1. Berikan
Figur yang Baik
Di usia
tertentu anak adalah pencontoh yang paling ulung, ketika ada mulai terbiasa
berbicara dengan nada tinggi. Kita harus mulai intropeksi diri, jangan-jangan
kita yang mencontohkan dia berbicara dengan nada tinggi. Sejatinya perintah
yang paling baik adalah suriteladan, jika kita mampu memberikan teladan bagi
anak niscaya anak juga akan mencontoh sikap kita. Satu hal yang paling penting,
jangan pernah memperlihatkan pertengkaran kita dengan pasangan di depan anak
karena hal itu akan menjadi traumatik sendiri bagi dia.
2. Menjadi
Pendengar yang Baik Baginya
Pada dasarnya
anak haus akan perhatian baik perhatian. Salah satu bentuk perhatian ialah
dengan menjadi pendengar yang baik bagi si buah hati. Memang tak bisa
dipungkiri dengan berbagai kesibukan di dunia kerja, waktu kita bagi anak akan
berkurang tapi pastikan menyisihkan waktu khusu untuk mendengarkan dia
bercerita. Kita bisa memancing dengan kata "Dek hari ini adek ngapain aja
?" dari hal tersebut tentu dia akan bercerita panjang kali lebar, pastikan
kita fokus ke dia jangan disambi dengan main HP atau melakukan aktivitas
lainnya agar dia merasakan dirinya diperhatian. Kelak ia akan tumbuh menjadi
orang yang penuh rasa simpati.
3. Temani
Saat Belajar dan Tunjukan Belajar Itu Menyenangkan
Quality
time bukan
hanya bermain tapi belajar bersama juga dapat membangun bounding yang
baik dengan si kecil. Menemani mereka belajar adalah cara kita menemukan
minat mereka pada bidang apa, jangan sampai kita tidak tahu minat mereka, dan
nanti setelah dewasa memaksakan jurusan kuliah yang tidak mereka sukai.
Menunjukan cara belajar yang menyenangkan juga menumbuhkan agar mereka menyukai
aktivitas belajar. Ketika mereka suka belajar maka rasa penasaran terhadap ilmu
pengetahuan akan muncul, tentu kita juga harus mengarahkannya.
4. Penuhi
Asupan Nutrisinya
Selain
mendidik secara "dalam" kita juga harus memberikan asupan nutrisi
bagi si kecil dengan memperhatikan aspek kesehatan baginya. Jangan sampai kita
terlalu dengan pola mendidik tanpa memperhatikan asupan makanan yang baik
baginya. Pastikan ia mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna sesuai dengan
ajuran pemerintah. Kita juga bisa menambahkan asupan Dancow Advanced Excelnutri+ 1+ merupakan susu
pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun ke atas, yang mengandung protein, kalsium,
vitamin (A, D, E, K, C), selenium, zink, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), Lactobacillus
rhamnosus, serta serat pangan inulin, untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi Si
Kecil.
Nah itulah tips dari saya bagaimana cara mendidik anak yang baik. Jika
teman-teman punya versi yang berbeda silakan tulisakan di kolom komentar. Yuk
pastikan kita menciptakan generasi muda yang cerdas sekaligus dan mandiri.
Post a Comment