Manusia, sejatinya makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Misalnya ketika nggak punya uang bisa ngutang kepada teman, eh. Sekuat apapun manusia tak bisa hidup sendirian, itulah yang dialami Nabi Adam.
Dalam perjalanan sebagai makhluk sosial, ada fase di mana membutuhkan pasangan hidup, lalu menikah.Manusia menganggap pernikahan sebagai tahapan kehidupan lanjutan, selain sudah memiliki pasangan, obat dari sepi. Setidaknya kalau sudah menikah tidak perlu berpikir memiliki keturunan dengan cara membelah diri.
Lalu, apa yang dirasa ketika teman terdekat menikah duluan. Sementara kita masih ke mana-mana sendirian.
1. Bahagia
Tentu, melihat teman terdekat menikah yang dirasa pertama ialah bahagia. Teman SMA yang dulu ketika bertemu teman lawan jenis harus bersembunyi di meja, sekarang akhirnya menikah.
Selain itu, kita berbahagia karena di undangan pernikahan bisa bertemu mantan, eh maksudnya teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa. Mengobrol tentang kehidupan masa lalu yang begitu berkesan.
Kita juga bisa makan sepuasnya di pernikahan teman, tentu kalau tidak punya rasa malu makanan itu bisa sekalian dibawa pulang ke rumah. Lumayan untuk stock makan beberapa hari ke depan.
2. Sedih.
Karyapemuda.com
Selain bahagia, hal yang bertolak belakang yang dirasa yaitu sedih. Sedih bukan karena hanya kita yang tersisa sebagai jomblo satu-satunya, meskipun itu benar. Sedih karena ternyata waktu berjalan begitu cepat.
Teman yang dulu kita sangka tidak akan menikah, karena dengan segala ke anti mainstreamnya dan kekocaknya ternyata kini sudah mempunyai pasangan hiduo, bahkan ada beberapa yang sudah punya anak.
Seolah mereka sudah berlari, memulai kehidupam barunya, tetapi kita masih jalan di tempat memakai alat treadmill.
3. Khawatir
lintassorgz.com
lama kelamaan teman-teman yang dimiliki semakin berkurang, bukan karena mereka sudah tiada. Tapi sibuk dengan kehidupan barunya. Jarang teman yang mau diajak nonton bioskop.
Mereka lebih memilih mengurus bayinya. Kalau bayinya diajak nonton bioskop juga kan sayang uangnya, bayi itu belum mengerti betapa romantisnya adegan mengusap kepala.
Terkadang terbersit rasa khawatir, apa jodoh kita belum lahir. Kok yang lain cepat banget menemukan pasangan. Apakah mereka menggosok ale-ale lalu mendapatkan hadiah jodoh ?
Rasa khawatir wajar hadir, namun rasanya tak perlu berlebihan. Toh menikah bukan perkara siapa duluan, tapi perkara siap atau tidak.
Dalam perjalanan sebagai makhluk sosial, ada fase di mana membutuhkan pasangan hidup, lalu menikah.Manusia menganggap pernikahan sebagai tahapan kehidupan lanjutan, selain sudah memiliki pasangan, obat dari sepi. Setidaknya kalau sudah menikah tidak perlu berpikir memiliki keturunan dengan cara membelah diri.
Lalu, apa yang dirasa ketika teman terdekat menikah duluan. Sementara kita masih ke mana-mana sendirian.
1. Bahagia
diataspelangi.com
Tentu, melihat teman terdekat menikah yang dirasa pertama ialah bahagia. Teman SMA yang dulu ketika bertemu teman lawan jenis harus bersembunyi di meja, sekarang akhirnya menikah.
Selain itu, kita berbahagia karena di undangan pernikahan bisa bertemu mantan, eh maksudnya teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa. Mengobrol tentang kehidupan masa lalu yang begitu berkesan.
Kita juga bisa makan sepuasnya di pernikahan teman, tentu kalau tidak punya rasa malu makanan itu bisa sekalian dibawa pulang ke rumah. Lumayan untuk stock makan beberapa hari ke depan.
2. Sedih.
Karyapemuda.com
Selain bahagia, hal yang bertolak belakang yang dirasa yaitu sedih. Sedih bukan karena hanya kita yang tersisa sebagai jomblo satu-satunya, meskipun itu benar. Sedih karena ternyata waktu berjalan begitu cepat.
Teman yang dulu kita sangka tidak akan menikah, karena dengan segala ke anti mainstreamnya dan kekocaknya ternyata kini sudah mempunyai pasangan hiduo, bahkan ada beberapa yang sudah punya anak.
Seolah mereka sudah berlari, memulai kehidupam barunya, tetapi kita masih jalan di tempat memakai alat treadmill.
3. Khawatir
lintassorgz.com
lama kelamaan teman-teman yang dimiliki semakin berkurang, bukan karena mereka sudah tiada. Tapi sibuk dengan kehidupan barunya. Jarang teman yang mau diajak nonton bioskop.
Mereka lebih memilih mengurus bayinya. Kalau bayinya diajak nonton bioskop juga kan sayang uangnya, bayi itu belum mengerti betapa romantisnya adegan mengusap kepala.
Terkadang terbersit rasa khawatir, apa jodoh kita belum lahir. Kok yang lain cepat banget menemukan pasangan. Apakah mereka menggosok ale-ale lalu mendapatkan hadiah jodoh ?
Rasa khawatir wajar hadir, namun rasanya tak perlu berlebihan. Toh menikah bukan perkara siapa duluan, tapi perkara siap atau tidak.
Pastinya bersyukur dengan apapun kondisinya ya mas. Dengan bersabar, Insya Allah akan bertemu dengan jodoh yang baik 😇
ReplyDeleteHhii... sabar ya Aa.. siapin aja dulu biar ga gelagepan pas ketemu jodohnya kelak.
ReplyDeleteSedih sekali rasanya dari semua teman2 dekatku tinggal aku saja yang belum nikah.
ReplyDeleteInsyaa Allah segera bertemu jodohnya A'
ReplyDeleteNikmatin aja jadi singlelillah dulu, insya Allah berbuka pada waktunya hehe
ReplyDelete