Ada beberapa teman yang bertanya "Nggak cape Ken baru lulus langsung kuliah lagi ?"
"Lebih cape ditanya kapan nikah daripada kuliah," aku jawab sembari nyengir kuda tapi bukan kuda lumping karena aku belum bisa makan beling.
Sebenarnya cape sih apalagi jika dihadapkan dengan biaya. Sejak lulus SMA beasiswa dari orangtua semakin menepis hingga sekarang yang tersisa hanya subsidi makan, ah setidaknya orangtuaku lebih baik dari pemerintah yang perlahan meniadakan semua.., nggak dilanjut ah takut ditahan 😂.
Ada dua alasan kenapa aku nekad memutuskan kuliah lagi sekalipun banyak sekali keterbatasan. Pertama, ingin keluar dari zona nyaman. Sejak merampungkan skripsi, kreatifitas mendadak terhenti. Otak lebih sering berkutat dengan sesuatu tak penting, misalkan mengingat mantan yang beramai-ramai menikah seperti Raisa dan Claudya Chintya Bella 😂.
Beda hal dengan sekarang, ide berbisnis muncul bahkan aku mencari juru tempa yang bisa mengajarkan diri menjadi wirausahawan muda.
Setali tiga uang, ide menulis berkeliaran dikepala meminta untuk segera diabadikan dalam bentuk buku.
"Seseorang dikatakan sukses jika sudah melampaui Bapaknya," kata tersebut terlontar 12 tahun lalu dari seorang pembina upacara sekaligus Bapakku sendiri, dan ucapan tersebut menjadi alasan kedua. Secara ukuran badan, sudah masuk kriteria. Aku lebih berat beberapa Kilogram darinya sekarang 😂😂. Dulu bapak bercita-cita melanjutkan ke S2, tetapi karena faktor kesehatannya yang semakin menurun, mimpi itu kandas. Sekarang tugasku menyelesaikan mimpinya.
"Lebih cape ditanya kapan nikah daripada kuliah," aku jawab sembari nyengir kuda tapi bukan kuda lumping karena aku belum bisa makan beling.
Sebenarnya cape sih apalagi jika dihadapkan dengan biaya. Sejak lulus SMA beasiswa dari orangtua semakin menepis hingga sekarang yang tersisa hanya subsidi makan, ah setidaknya orangtuaku lebih baik dari pemerintah yang perlahan meniadakan semua.., nggak dilanjut ah takut ditahan 😂.
Ada dua alasan kenapa aku nekad memutuskan kuliah lagi sekalipun banyak sekali keterbatasan. Pertama, ingin keluar dari zona nyaman. Sejak merampungkan skripsi, kreatifitas mendadak terhenti. Otak lebih sering berkutat dengan sesuatu tak penting, misalkan mengingat mantan yang beramai-ramai menikah seperti Raisa dan Claudya Chintya Bella 😂.
Beda hal dengan sekarang, ide berbisnis muncul bahkan aku mencari juru tempa yang bisa mengajarkan diri menjadi wirausahawan muda.
Setali tiga uang, ide menulis berkeliaran dikepala meminta untuk segera diabadikan dalam bentuk buku.
"Seseorang dikatakan sukses jika sudah melampaui Bapaknya," kata tersebut terlontar 12 tahun lalu dari seorang pembina upacara sekaligus Bapakku sendiri, dan ucapan tersebut menjadi alasan kedua. Secara ukuran badan, sudah masuk kriteria. Aku lebih berat beberapa Kilogram darinya sekarang 😂😂. Dulu bapak bercita-cita melanjutkan ke S2, tetapi karena faktor kesehatannya yang semakin menurun, mimpi itu kandas. Sekarang tugasku menyelesaikan mimpinya.
Seseorang harus dikejar mantan agar bisa melompat lebih tinggi dari pagar, eh dikejar anjing deh. Aku juga harus melompat lebih tinggi, tidak mau tenggelam dalam zona nyaman.
Ketika mantan jadi motivasi 😆😆
ReplyDeleteMantapp..
ReplyDeletewihh keren, aku gak tau sanggup kah mau nglanjut biar gak ditanya kapan kawin.
ReplyDeleteSipppp ...
ReplyDelete#melampaui bapaknya, kalau anak cewek berlaku jugakah?
Good rreading this post
ReplyDelete