Tanpa ada angin, tanpa ada hujan, tanpa ada cinta di hati, eh jadi baper begini. Tetiba teman saya yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu menyapa dengan ungkapan tak biasa.
"Ken udah daftar PNS ?"
Entah sejak kapan ungkapan salam berubah menjadi pertanyaan mainstream. Topik daftar PNS menggeser pertanyaan sakral semacam "Kapan nikah ?"
Tak perlu waktu lama, saya segera menjawab pertanyaan itu.
"Belum Bro" Sedetik kemudian pesan yang saya ketik berbalas.
"Kenapa Bro ?"
"Nggak minat jadi PNS, maunya jadi Astronot," tentu jawaban yang saya tulis ini sekadar fiksi, jawaban sebenarnya lebih diplomatis.
Sudah sejak lama saya berpikir kenapa banyak orang ingin menjadi PNS, bahkan rela menukar puluhan juta agar anaknya menyandang status pegawai negara. Seolah menjadi PNS adalah tiket satu-satunya untuk menjadi orang kaya.
Ayah saya sudah hampir 30 tahun menyandang status abdi negara lalu apakah beliau sudah sekaya Raffi Ahmad ? dan saya sudah selucu Rafatar ? Jawabannya tentu belum. Bahkan sebelum ada program sertifikasi guru, saya harus menabung berminggu-minggu untuk sekadar membeli LKS seharga 10 rb.
Memang setelah ada program sertifikasi guru kesejahteraan keluarga saya sedikit meningkat tetapi belum cukup untuk makan nasi padang setiap minggu, setidaknya makan daging tidak harus menunggu Idul Adha.
"Lalu kamu mau nggak jadi PNS ?" tentu mau haha tapi tidak dengan menyogok puluhan juta. Lebih baik uang puluhan juta untuk modal jualan bubur, siapa tahu bisa naik haji seperti judul sinetron.
"Ken udah daftar PNS ?"
Entah sejak kapan ungkapan salam berubah menjadi pertanyaan mainstream. Topik daftar PNS menggeser pertanyaan sakral semacam "Kapan nikah ?"
Tak perlu waktu lama, saya segera menjawab pertanyaan itu.
"Belum Bro" Sedetik kemudian pesan yang saya ketik berbalas.
"Kenapa Bro ?"
"Nggak minat jadi PNS, maunya jadi Astronot," tentu jawaban yang saya tulis ini sekadar fiksi, jawaban sebenarnya lebih diplomatis.
Sudah sejak lama saya berpikir kenapa banyak orang ingin menjadi PNS, bahkan rela menukar puluhan juta agar anaknya menyandang status pegawai negara. Seolah menjadi PNS adalah tiket satu-satunya untuk menjadi orang kaya.
Ayah saya sudah hampir 30 tahun menyandang status abdi negara lalu apakah beliau sudah sekaya Raffi Ahmad ? dan saya sudah selucu Rafatar ? Jawabannya tentu belum. Bahkan sebelum ada program sertifikasi guru, saya harus menabung berminggu-minggu untuk sekadar membeli LKS seharga 10 rb.
Memang setelah ada program sertifikasi guru kesejahteraan keluarga saya sedikit meningkat tetapi belum cukup untuk makan nasi padang setiap minggu, setidaknya makan daging tidak harus menunggu Idul Adha.
"Lalu kamu mau nggak jadi PNS ?" tentu mau haha tapi tidak dengan menyogok puluhan juta. Lebih baik uang puluhan juta untuk modal jualan bubur, siapa tahu bisa naik haji seperti judul sinetron.
buat buka warung nasi padang aja Aa 😄
ReplyDelete