"Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh. Ada laba-laba belang sedang galau kenapa dia belang, padahal dia bukan zebra cross"
Tulisan di atas merupakan kutipan puisi dalam film "Ada Apa Dengan Cinta Edisi Pertama" yang diubah sedemikian rupa agar kekinian. Semoga aku tidak dihukum karena telah mengubah karya seseorang tanpa izin terlebih dahulu. Aku nggak izin karena ada alasannya, menurut Bu guru nggak boleh izin kalau nggak penting banget, diusahakan masuk sekolah terus. Aku nurut dong apa yang disuruh Bu guru. Eh kok jadi bahas ini.
Aku di sini tidak akan memecahkan gelas, tidak juga memecahkan masalah negara karena terlalu pelik. Kali ini aku, tepatnya sih kami telah memecahkan rekor dunia. keren bukan ?
"Mecahkan rekor dunia apa Lang ? pasti dunia gaib."
"Bukan dong, rekor dunia ngegosip paling lama."
"Ih jangan ngegosip Lang gihab loh. Nanti kamu masuk neraka ?"
"Serem banget ancamannya bro."
Nah dari pada memecahkan rekor ngegosip paling lama mendingan memecahkan rekor yang bermanfaat semisal menerbitkan buku terbanyak dalam satu hari.
Beberapa hari yang lalu kami berhasil memecahkan rekor menerbitkan buku terbanyak dalam satu hari, tepatnya pada hari buku dunia. Sekalipun karya keroyokan berjudul "love pasta". Komunitas ODOP (gerakan menulis tiap hari di blog) melalui antologi cerpen love pasta turut andil memecahkan rekor tersendiri. 64 buku terbit secara bersamaan bertempat di rumah dunia yang digagas penulis beken, Gol A Gong.
Melalui karya sederhana, kami menunjukan pada dunia bahwa setidaknya kita harus menerbitkan satu buku sebelum ajal tiba, karena buku bernilai ilmu yang pahalanya akan terus mengalir sekalipun kita sudah mengisi liang lahat. Yuk tunjukan bahwa Indonesia bukan hanya generasi gemar bergosip saja, sesungguhnya Indonesia adalah kumpulan generasi yang suka membaca dan menulis.
Tulisan di atas merupakan kutipan puisi dalam film "Ada Apa Dengan Cinta Edisi Pertama" yang diubah sedemikian rupa agar kekinian. Semoga aku tidak dihukum karena telah mengubah karya seseorang tanpa izin terlebih dahulu. Aku nggak izin karena ada alasannya, menurut Bu guru nggak boleh izin kalau nggak penting banget, diusahakan masuk sekolah terus. Aku nurut dong apa yang disuruh Bu guru. Eh kok jadi bahas ini.
Aku di sini tidak akan memecahkan gelas, tidak juga memecahkan masalah negara karena terlalu pelik. Kali ini aku, tepatnya sih kami telah memecahkan rekor dunia. keren bukan ?
"Mecahkan rekor dunia apa Lang ? pasti dunia gaib."
"Bukan dong, rekor dunia ngegosip paling lama."
"Ih jangan ngegosip Lang gihab loh. Nanti kamu masuk neraka ?"
"Serem banget ancamannya bro."
Nah dari pada memecahkan rekor ngegosip paling lama mendingan memecahkan rekor yang bermanfaat semisal menerbitkan buku terbanyak dalam satu hari.
Beberapa hari yang lalu kami berhasil memecahkan rekor menerbitkan buku terbanyak dalam satu hari, tepatnya pada hari buku dunia. Sekalipun karya keroyokan berjudul "love pasta". Komunitas ODOP (gerakan menulis tiap hari di blog) melalui antologi cerpen love pasta turut andil memecahkan rekor tersendiri. 64 buku terbit secara bersamaan bertempat di rumah dunia yang digagas penulis beken, Gol A Gong.
Melalui karya sederhana, kami menunjukan pada dunia bahwa setidaknya kita harus menerbitkan satu buku sebelum ajal tiba, karena buku bernilai ilmu yang pahalanya akan terus mengalir sekalipun kita sudah mengisi liang lahat. Yuk tunjukan bahwa Indonesia bukan hanya generasi gemar bergosip saja, sesungguhnya Indonesia adalah kumpulan generasi yang suka membaca dan menulis.
Pecahkan saja telornya, lalu dituang yerigu dan margarinnya jangan lupa 😂😂😂
ReplyDeleteHebat!!!😆😆
ReplyDeleteTulisN ini jauh lebih berat daripada tulisan tentang perang dunia dua. 😆
Pecah sudah,
ReplyDeleteKaca jendela hati kita.
Hahahaa
One book from dead.
ReplyDeleteNtaps kagil😁👏👏
yeay.. selamatt kalian... sukses untuk bukunya...
ReplyDeleteSelamat, AGil. Selamat buat semuanya🙌🙌
ReplyDeleteBukan milik tapi banggaa karena udah terbit😆😆
Selamat buat kita semua, merdeka!
ReplyDelete#AlaMamakRaida
Selamat ya... Semoga bukunya Odop3 segera menyusul brojol
ReplyDeleteWarbiasyah bang... ODOP emang keren euy... Dah nerbitin buku perdana...
ReplyDelete