Setiap orang pasti pernah merasakan sakit, baik itu sakit fisik maupun sakit hati. Jika ada yang bertanya perihan mana sakit fisik atau hati ? jawabku hanya pendek, tanyakan saja pada rumput yang bergoyang (Ampun, jangan sakiti aku). Setelah aku merasakan dua kesakitan itu menyimpulkan ternyata lebih perih sakit hati. Tak terlihat luka namun menyesak di dada.
Terbayang bukan jika kita mengidap sakit hati dan fisik serasa bersamaan, rasanya itu seperti kulit diiris silet lalu diberi cuka. Perihnya berasa. Beberapa hari yang lalu aku merasakan meski sakit hatinya sudah perlahan sembuh.
Mamah sempat bertanya, ketika aku mengigil sembari memegang dada.
"Lang, kamu kenapa pengen nikahnya ?"
"Mamah nanyanya gitu banget," Padahal dalam hati pengen banget.
"Yaudah kamu kenapa ? "
"Aku terluka Mah," memasang wajah sedih sekaligus jijik.
"Kalau kamu terluka tinggal pake Betadin aja beres,"
"Bukan luka itu Mah," Aku protes.
"Luka apa atuh, macam-macam aja kamu."
"Luka hati," Sembari memegang dada.
"Besok ke rumah sakit yah ? kamu harus diperiksa" Mamah nampak khawatir.
"Ngga perlu Mah, aku cuma pengen dipeluk Mamah,"
"Eh, kok dipeluk. Yaudah sini."
Beberapa menit mamah memelukku, terasa mulai mendingan.
"Lang,"
"Iya Mah,"
"Udah, ah peluknya kamu Bau." Mamah pergi.
Duh, sakit hati bertambah dikatain bau oleh mamah sendiri.
Terbayang bukan jika kita mengidap sakit hati dan fisik serasa bersamaan, rasanya itu seperti kulit diiris silet lalu diberi cuka. Perihnya berasa. Beberapa hari yang lalu aku merasakan meski sakit hatinya sudah perlahan sembuh.
Mamah sempat bertanya, ketika aku mengigil sembari memegang dada.
"Lang, kamu kenapa pengen nikahnya ?"
"Mamah nanyanya gitu banget," Padahal dalam hati pengen banget.
"Yaudah kamu kenapa ? "
"Aku terluka Mah," memasang wajah sedih sekaligus jijik.
"Kalau kamu terluka tinggal pake Betadin aja beres,"
"Bukan luka itu Mah," Aku protes.
"Luka apa atuh, macam-macam aja kamu."
"Luka hati," Sembari memegang dada.
"Besok ke rumah sakit yah ? kamu harus diperiksa" Mamah nampak khawatir.
"Ngga perlu Mah, aku cuma pengen dipeluk Mamah,"
"Eh, kok dipeluk. Yaudah sini."
Beberapa menit mamah memelukku, terasa mulai mendingan.
"Lang,"
"Iya Mah,"
"Udah, ah peluknya kamu Bau." Mamah pergi.
Duh, sakit hati bertambah dikatain bau oleh mamah sendiri.
Hhaaa.. Mandi Aa..
ReplyDeleteMamanya juga gokil ya
ReplyDeleteCepet sembuh Aa...
ReplyDeleteWkwkwkwk... Kayanya keluarga gilang gokil semua ya
ReplyDeleteEmang apa hubungannya sakit SM pengen nikah ya?.. Hehehe
ReplyDelete