Mie instan menjadi pilihan terakhir di saat darurat ketika lapar mendera secara tiba-tiba. Hanya perlu tiga menit saja untuk menyajikan makanan sejuta itu, maka wajar mie instan menjadi pilihan pertama untuk mahasiswa kos-kosan. Namun di balik praktisnya makanan kemasan berbentuk rambut tersebut mengandung bahaya yang mengintai.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr Braden Kuo dari Massachusetts, Ia menemukan fakta mencengangkan. Penelitian itu dilakukan dengan memasukan kamera super kecil ke organ pencernaan manusia, hasil yang didapatkan menunjukan fakta luarbiasa sebagai berikut :
1. Mie instan membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna
Mie instan tidak mudah "hancur" di dalam pencernaan sehingga organ-organ pencernaan perlu bekerja ekstra keras untuk menghancurkannya, bahkan dalam dua jam mie instan masih terlihat utuh. Lebih berbahayanya lagi pencernaan dipaksa menyerap terlebih dahulu pengawet yang terkandung dalam mie instan, tentu efeknya tidaklah baik.
2. Mie Instan Mengandung Pengawet TBHQ Berbahaya Bagi Tubuh
Orang-orang dengan dasar keilmuan kimia pasti tahu TBHQ. Sebenarnya TBHQ merupakan antioksidan hanya saja bukan berasal dari dalam tubuh. THBQ ialah antioksidan sintetis dari bahan kimia. Zat itu berfungsi untuk mencegah minyak dan lemak agar tidak teroksidasi. Singkatnya berperan sebagai pengawet mie. THBQ sering ditemukan dalam parfum dan kosmetik. Lima gram THBQ sudah mampu membahayakan manusia. Akibat dari terlalu sering mengonsumsi TBHQ adalah mual disertai muntah, terjadi dering di telinga, mengigau, dan sesak napas.
3. Mie Instan Penyebab Gangguan Metabolisme
Seseorang yang mengonsumsi mie instan lebih dari dua kali dalam seminggu berisiko mengalami gangguan metabolisme, yaitu gejala-gelaja tubuh seperti obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar gula darah, dan kolesterol. Diketahui wanita 68 persen lebih berisiko dari pria.
Para konsumen mie instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah, seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, vitamin A, niasin, dan vitamin C. Hal tersebut diperparah dengan ditemukannya zat Benzopyrene (zat penyebab kanker) di dalam sejumlah merk mi instan.
Ternyata mie instan menyimpan bahaya yang menakutkan namun ada hal lebih menyeramkan dari mie instan yaitu generasi instan. Generasi instan, berlomba-lomba cari pendapatan tak kenal halal atau haram. Merekalah koruptor.
Generasi instan, membuat sensasi seakan layar kaca miliknya seorang. Kasus tak bernorma tampil di layar kaca guna menaikan pamor sang wayang di panggung sandiwara. Merekalah artis instan, ada untuk dilupakan
Generasi instan yang memperpanjang gelar di depan dan belakang nama. Tanpa usaha, tanpa ilmu, cukup uang belasan juta.
Generasi intelektual instan. Gelar hanya ajang pamer. Merekalah pembeli ijazah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr Braden Kuo dari Massachusetts, Ia menemukan fakta mencengangkan. Penelitian itu dilakukan dengan memasukan kamera super kecil ke organ pencernaan manusia, hasil yang didapatkan menunjukan fakta luarbiasa sebagai berikut :
1. Mie instan membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna
Mie instan tidak mudah "hancur" di dalam pencernaan sehingga organ-organ pencernaan perlu bekerja ekstra keras untuk menghancurkannya, bahkan dalam dua jam mie instan masih terlihat utuh. Lebih berbahayanya lagi pencernaan dipaksa menyerap terlebih dahulu pengawet yang terkandung dalam mie instan, tentu efeknya tidaklah baik.
2. Mie Instan Mengandung Pengawet TBHQ Berbahaya Bagi Tubuh
Orang-orang dengan dasar keilmuan kimia pasti tahu TBHQ. Sebenarnya TBHQ merupakan antioksidan hanya saja bukan berasal dari dalam tubuh. THBQ ialah antioksidan sintetis dari bahan kimia. Zat itu berfungsi untuk mencegah minyak dan lemak agar tidak teroksidasi. Singkatnya berperan sebagai pengawet mie. THBQ sering ditemukan dalam parfum dan kosmetik. Lima gram THBQ sudah mampu membahayakan manusia. Akibat dari terlalu sering mengonsumsi TBHQ adalah mual disertai muntah, terjadi dering di telinga, mengigau, dan sesak napas.
3. Mie Instan Penyebab Gangguan Metabolisme
Seseorang yang mengonsumsi mie instan lebih dari dua kali dalam seminggu berisiko mengalami gangguan metabolisme, yaitu gejala-gelaja tubuh seperti obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar gula darah, dan kolesterol. Diketahui wanita 68 persen lebih berisiko dari pria.
Para konsumen mie instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah, seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, vitamin A, niasin, dan vitamin C. Hal tersebut diperparah dengan ditemukannya zat Benzopyrene (zat penyebab kanker) di dalam sejumlah merk mi instan.
Ternyata mie instan menyimpan bahaya yang menakutkan namun ada hal lebih menyeramkan dari mie instan yaitu generasi instan. Generasi instan, berlomba-lomba cari pendapatan tak kenal halal atau haram. Merekalah koruptor.
Generasi instan, membuat sensasi seakan layar kaca miliknya seorang. Kasus tak bernorma tampil di layar kaca guna menaikan pamor sang wayang di panggung sandiwara. Merekalah artis instan, ada untuk dilupakan
Generasi instan yang memperpanjang gelar di depan dan belakang nama. Tanpa usaha, tanpa ilmu, cukup uang belasan juta.
Generasi intelektual instan. Gelar hanya ajang pamer. Merekalah pembeli ijazah.
Waduh, sama seremnya, yah..
ReplyDeleteHarus berusaha hindari mie instan...
Coret mie instan dr daftar belanja...
ReplyDeleteBeli di warung sebelah, eh
Apalagi yg instan gilang?
ReplyDeleteApalagi yg instan gilang?
ReplyDeleteaihh kang gilang? jd ngeri nih. gak jadi deh masak mie-nya
ReplyDeleteMakan kaetiaw ajah atau bihun, Bang
DeleteIya deh nggak makan mie instan lagi.. makan indomie apa supermie ajah.. #lohhh 😄😄😄
ReplyDelete