Engkau mengintip malu-malu
Di balik lubang kunci pintumu
Berharap pada Tuhan setiap mimpimu jadi kenyataan
Termasuk mimpi tentang dia yang selalu kau lafalkan dalam doa
Kau masih setia menunggu di balik pintu
Berharap sosok pangeran datang bersama orangtuanya menemuimu
Engkau menanti dengan kecantikan yang siap dipersembahkan
Balutan jilbab ungu berpadu frame kaca mata biru menegaskan bahwa kau pantas menjadi idaman pria
Berjuta detik berlalu
Engkau masih menunggu di balik pintu
Berharap pada seseorang yang tak jua datang
Wajah cantikmu mulai termakan waktu
Jilbab ungumu berbentuk tak menentu
Kaca matamu mulai berdebu
sehingga kau tak mampu membedakan nyata atau semu
Andai dulu kau memilihku
Takkan ku biarkan percuma jutaan detik milikmu
Di balik lubang kunci pintumu
Berharap pada Tuhan setiap mimpimu jadi kenyataan
Termasuk mimpi tentang dia yang selalu kau lafalkan dalam doa
Kau masih setia menunggu di balik pintu
Berharap sosok pangeran datang bersama orangtuanya menemuimu
Engkau menanti dengan kecantikan yang siap dipersembahkan
Balutan jilbab ungu berpadu frame kaca mata biru menegaskan bahwa kau pantas menjadi idaman pria
Berjuta detik berlalu
Engkau masih menunggu di balik pintu
Berharap pada seseorang yang tak jua datang
Wajah cantikmu mulai termakan waktu
Jilbab ungumu berbentuk tak menentu
Kaca matamu mulai berdebu
sehingga kau tak mampu membedakan nyata atau semu
Andai dulu kau memilihku
Takkan ku biarkan percuma jutaan detik milikmu
Pagi2 dah galau aja...
ReplyDeleteGalau aa gil kan produktif... hahahhaa.
DeleteDik ci...klepek klepek
ReplyDeleteDik ci...klepek klepek
ReplyDeleteGalau adalah senam perasaan, barangkali begitu menurut Bang Gilang :D
ReplyDeleteDe ci bener klepek klepek nggak?
ReplyDelete