Jarak adalah cerita bersambung agar mengetahui benang merah cerita. Silakan klik bagian sebelumnya di sini "Jarak 16"
Soleh, pemuda kampung yang perkasa meluluhkan hati seorang
wanita terpandang asal kota bernama Nina. Nina jatuh hati kepada Soleh tentu
bukan karena hartanya. Sang pujaan hati jauh dari kata kaya hanya satu tingkat
lebih beruntung dari gelandangan. Gelandangan yang tidur di mana saja, termasuk
di depan toko besar milik keluarga Nina. Meski sesekali Soleh sempat menjadi
Tuna wisma yang tidur di mana saja.
Soleh pun pernah tidur di depan toko milik keluarga Nina
bersama teman-teman senasibnya. Kala itu ia kehabisan ongkos untuk pulang
setelah beradu nasib di kota. Mencari peruntungan dengan secarik ijazah SMP
miliknya.
Nina terkenal sebagai gadis tercantik di kampusnya, IKIP
Bandung. Institut yang mengkhususkan mencetak pendidik-pendidik terampil dalam
hal mengajar. Nina ingin sekali menjadi Guru. Menjadi saksi tumbuhnya generasi
penerus negeri. Sekalipun orangtuanya bersikeras ingin anaknya menjadi seorang
dokter. Saat itu mempunyai anak seorang dokter adalah sebuah kebanggaan tak
terhingga. Nina menolak tegas, ia ingin menjadi Guru. Orangtuanya luluh setelah
Nina mengancam meninggalkan rumah.
Sebenarnya Nina sosok wanita yang baik. Halus hati dan
lembut tutur katanya hanya jika menyangkut kemauan dirinya tak ada yang bisa
melarang bahkan orangtuanya. Egois satu-satu celah keburukan sifat Nina.
Pertemuan Nina dan Soleh sungguh tidak romantis. Jauh dari
bayangan film remaja. Kala itu Nina bertugas menjaga Toko menggantikan
orangtuanya yang sedang mengurus bisnis lain. Sudah menjadi rahasia umum bisnis
keluarga Nina menggurita ke segala bidang.
Gelandangan yang melepas lelah di depan toko keluarga Nina
masih berkelana di alam mimpi mereka termasuk Soleh. Ia kelelahan setelah
menerima belasan penolakan dari tempatnya melamar kerja. Dunia nyata begitu
kejam terhadap orang yang tidak mempunyai Ijazah dengan gelar dibelakang nama,
paling tidak begitulah pikir Soleh. Saat itu jumlah sarjana masih hitungan
jari, mudah sekali mendapat kerja untuk seorang sarjana. Soleh hanya lulusan
SMP tidak punya uang untuk melanjutkan sekolah sekalipun seluruh kampungnya
tahu ia anak paling cerdas.
Di dunia mimpinya Soleh boleh Jumawa. Makan enak, bidadari
setia menyuapinya. Sekarang ia menuju kolam susu untuk berenang.
"Byuurrr," Soleh terbangun badannya basah kuyup.
Di depannya memang ada bidadari bernama Nina.
Pertemuan yang menjadi awal dari kisah cinta mereka. Kelak
akan cerita tersendiri mengapa mereka
mampu saling suka walau benteng bernama kasta menjulang tinggi.
15 tahun berselang. Nina berubah banyak, Ia nampak kusam
dengan beberapa uban menghiasi rambutnya. Berdagang makanan keliling ditemani
kedua anaknya, Dika dan Putra. Perasaan tak mengenakan tetiba ia rasakan.
Khawatir dengan Soleh yang 13 tahun sudah menjadi suaminya. Memberikan tiga
buah hati. Suami sedang sakit tapi memasakan bekerja untuk biaya sekolah anak
sulung mereka.
"Soleh, kamu dipanggil Pak Adnan," seorang teman
sesama kuli bangunan menghampiri Soleh.
Dengan jalan terpincang ia mendekati Pak Adnan. Mandor
proyek pembangunan perumahan mewah yang sedang ia kerjakan.
"Soleh, Kadieu maneh," Pak Adnan menunjuk Soleh
untuk segera menghampiri. Wajah marah tak bisa disembunyikan. Jarak Soleh dengan
Pak Adnan hanya dua meter. Tanpa diduga Pak Adnan mengepal tangannya lalu
melesakan pukulan keras ke perut Soleh. Soleh terkapar tanpa tahu kesalahannya.
Ini tamat lang? Itu kisah bapak ibunya gilang yaaa?
ReplyDeletePak soleh kuat pak... Di tunggu Istri tercinta Di rumah...
ReplyDeleteIbu Nina yang sabar yaa. Kayak saya bu sabar banget nunggun kelanjutan cerita 'Jarak' (^>^)
ReplyDeleteINI flashback ya
ReplyDeleteBangun pak Soleh!!
ReplyDeleteKm pasti kuat.
Org sakit kok ditinju... Keterlaluan tu...
ReplyDelete