Tuhan menciptakan segala hal berpasang-pasangan meskipun ada
beberapa yang belum memiliki pasangan,
pengelola tunggal blog ini pun belum memiliki belahan jiwa loh barangkali
minat. Pernyataan tersebut dapat diabaikan. Pertemuan memiliki teman sejati
yaitu perpisahan. Jika pertemuan memberikan hiasan baru bagi kehidupan,
perpisahan memiliki sisi yang bertolak belakang. Aku tak pernah suka dengan
kata “Selamat tinggal” karena darinya kesedihan lahir.
Selama 20 tahun lebih hidup di dunia, beberapa perpisahan
yang Tuhan takdirkan cukup menyesakan dada. Terkadang air dari kelopak mata
menjadi pelengkap kata pisah. Tiga perpisahan paling menguatkan sekaligus
menyakitkan yang telah dan akan aku alami terangkum dalam tulisan ini.
Perpisahan pertama terjadi ketika mamah melepaskan gelar
perempuan tercantik di keluargaku. Empat tahun lalu, adik pertamaku lahir ke
dunia dengan berat tak lebih dari 2 Kg. Aku terkesima melihat kandidat yang
akan menggeserkan gelar perempuan paling kece versi keluargaku. Goresan
keindahan Tuhan sudah tampak di wajahnya, sudut-sudut kecantikan terpancar dari
parasnya. Ayah menangis haru menyaksikan bidadari kecil memberikan tangis
pertamanya, sudah 17 tahun ayah mengharapkan anak perempuan namun yang lahir
selalu pria yang InsyaAllah tampan. Keceriaan hanya berlangsung sehari,
bidadari kecil dipanggil penciptanya. Ayah menangis tanpa air mata terlampau
sedih yang ia rasa. Mamah nampak tegar menghadapi kejadian menyedihkan, sudah
terlatih letih untuk mengeluarkan kesedihan. Aku dan kedua adikku tak tahu apa
yang harus dilakukan, lupa lagi caranya menangis karena kebahagiaan dan kesedihan
terlalu berdekatan. Diri ini percaya bidadari kecil sedang bahagia di pangkuan
sang pencipta, ia menanti orangtua dan ketiga kakaknya di Surga.
Perpisahan kedua terjadi setahun lalu, di saat perempuan
yang ku cinta memutuskan untuk tak lagi bersama. Awalnya kesedihan sempat
hinggap cukup lama seiring berjalannya jarum jam rasa tak mengenakan menguap
begitu saja. Tuhan sayang kepadaku, tak mengijinkan hambanya untuk berhubungan
dalam ikatan yang tak dihalalkan. Memutuskan rantai ketidakbaikan melalui tragedi
perpisahan. Akhirnya aku menyandang status tanpa pasangan, hingga kini berusaha
memantaskan diri. Mendekatkan hati kepada sang pemilik cinta agar dipantaskan
mencintai salah satu hamba terbaiknya. Perpisahan yang menjadi titik tolak
kebaikan.
Perpisahan ketiga belum terjadi tapi siap mengintai kapan
pun. Tak memandang tua atau muda, tak melihat kaya atau miskin. Perpisahan yang
sudah ditakdirkan jauh sebelum adanya kehidupan. Malaikat diutus menjadi
perantara pemisah roh dengan dunia, perpisahan itu disebut kematian. Keelokan rupa yang sudah dirawat dengan uang
ratusan juta harus ditinggalkan. Pasangan hidup laksana bidadari tak bisa
dibawa mati. Segala bentuk kebahagiaan wajib dilepaskan hanya amal kebaikan
bekal sejati pengganti sepi. Perpisahan maha dahsyat, setiap makhluk hidup akan
mengalaminya. Tak tahu kapan dengan kondisi apa, nyawa meninggalkan raga.
Semoga hadir di kala ketakwaan berada di puncak ketaatan.
Kematian adalah perpisahan paling pasti meski tak pernah tahu kapan dan
di mana ia menghampiri.
Ya, benar...kematian merupakan jenis perpisahan yang tak mengenal waktu, jarak dan usia. Siapa pun harus siap menghadapi perpisahan semacam ini. Aku, kamu dan kita semua.
ReplyDeleteYang sabar ya bang... Dunia memang begitu... Suka misah2-hin..
ReplyDeletebetul kata ka denik
ReplyDeletebetul kata ka denik
ReplyDeletePerpisahan memang selalu bikin sedih..apapun bentuknya. Tapi semoga kesabaran dan penerimaan kita menjadi satu catatan kebaikan untuk kita,dan Allah berkenan memberikan penggantinya yang jauh lebih baik. aamiin..
ReplyDeleteYg sabar ya bang dunua emng gt suka misah2in
ReplyDeleteYg sabar ya bang dunua emng gt suka misah2in
ReplyDeleteAda hikmah dibalik setiap perpisahan... Dan semoga kita mampu untuk memahami nya...
ReplyDeleteKok aku nangis bacanya.sedih.
ReplyDeleteSetiap pertemuan memang selalu ada perpisahan karena memang begitulah seharusnya. Semoga Bang Gilanv cepat dipertemukan dengan sang pujaan hati. Wehehehehe
ReplyDeleteSetiap pertemuan memang selalu ada perpisahan karena memang begitulah seharusnya. Semoga Bang Gilanv cepat dipertemukan dengan sang pujaan hati. Wehehehehe
ReplyDeleteOh. Jd gilang baru putus setahun yg lalu sama pacarnya (?)
ReplyDelete#gagalfokus
Perpisahan mengajarkan kita untuk bahagia sewajarnya saat diberi pertemuan.
ReplyDeleteAku jd takut Lang, msh berlumur dosa.
ReplyDeleteAku ingin hidup seribu tahun lagi.
semoga ada hikmah dalam setiap kejadian dalam kehidupan yang terjadi
ReplyDelete