Waktu berjalan begitu
cepat sekalipun ia tak punya kaki, aku tidur pagi hari kemudian terbangun
tengah malam menjadi contoh bahwa detak
jam melaju secepat F1 atau aku tertidur laksana pingsan . Jika bergosip tentang
waktu selalu menarik, Al-quran pun membahas waktu secara khusus dalam surat Al-
Ashr. Detik walau tak tajam tapi mampu menikam siapa saja yang lalai dalam menggunakannya.
Seluruh manusia punya kouta waktu 24 jam dalam sehari, menurut akta kelahiran,
spesies bernama Nychken Gilang Bedy S termasuk manusia, jadi dia pun punya waktu
yang sama.
Senin, 28 Maret 2016
terasa berbeda, waktu dengan kuota 24 jam tak cukup dan aku tidak pernah bisa menambah
koutanya.
Hari itu terasa sangat peluh setelah begadang untuk menunaikan
kewajiban menulis di blog, mencari ide kemudian menuliskan dengan tempo 2 jam
cukup menguras tenaga akhirnya anakku bernama Jarak lahir. Ia bercita-cita menjadi novel,
semoga saja mimpinya tercapai serta aku yang berperan sebagai ayahnya bisa
dikuatkan untuk terus menuliskan kisah jarak. Tulisan baru telah lahir tapi
kantuk tak kunjung hadir walau jam sudah menunjukan waktu dengan angka 1 pada
pagi hari, mata mulai dilanda kantuk tepat ketika lingkaran berisikan
angka-angka menunjukan nominal 2.
Gaya gravitasi kasur
sungguh menarikku dalam kantuk, sulit rasanya berdiri tegak, namun tetiba
Malaikat cantik yang sedang tak memakai sayap datang diiringi teriakan
“Gilaaaaaaaang, kamu
mau salat nggak ? atau mamah salatkan” teriakan belasan oktaf seketika
mengalahkan gaya gravitasi. Aku berdiri dengan cekatan memakai jurus tanpa
jejak untuk mengambil air wudhu kemudian melaksanakan kewajiban seorang hamba.
Senin atau sebagian orang
memanggilnya Mon(ster)day dijalani
dengan jatah tidur hanya 2,5 jam setelah
sebelumnya deraan aktivitas meminta untuk diberikan perhatian. Jadwal hari senin
mengharuskanku untuk menjadi panitia ujian akhir sekolah pada jenjang menengah kejuruan. Membereskan berkas-berkas serta
menyiapkan soal ujian merupakan tugas negara yang harus segera dituntaskan, ditambah dengan kegiatan memeriksa lembar jawaban siswa dengan jumlah tak bisa
dikatakan sedikit. Di tengah himpitan aktivitas, tetiba seorang guru perempuan
menghampiriku dengan selembar kertas dalam hati berkata semoga bukan kertas
tagihan hutang.
“Panik, ini undangan
pernikahan aku. Hadirnya jangan lupa”
Beberapa detik tertegun
sebelum mengangguk sebari berkata “Siap bu”
Bertambah lagi daftar
teman yang akan berumah tangga, seketika galau melanda pikiran dengan siapa
nanti aku akan menjalani hubungan bernama pernikahan, berharap menemukan
titisan hawa seperti Oki Setiana Dewi, wajahnya menenangkan jiwa rasanya ingin
selalu pulang ke rumah untuk segera menatapnya.
Galau bertahan cukup
lama menemaniku hingga pulang ke rumah, kalau galau begini bawaanya ingin es
krim sekalian membeli parfum dan minyak rambut yang stocknya mulai menipis. Tak
elok jika seorang single berbau kaos kaki dengan tatanan rambut acak-acakan.
Beberapa menit kemudian kaki sudah sampai di sebuah minimarket berinisial “A”
dengan akhiran “Mart”, mengambil perlengkapan yang sudah direncakan untuk
dibeli kemudian membawanya ke kasir. Kata template khas kasir menerjang diriku.
“ Ini saja Kang ?”
“Iya”
“Mau pakai plastik ?”
“Engga ah, soalnya
bayar”
“Nggak sekalian dengan
pulsanya ?”
“Engga”
“Minyak sedang diskon,
nggak mau beli ?”
“Engga, aku nggak suka minum minyak”
Obrolan mesra berakhir
tak bahagia dengan penolakan terlontar dari mulutku. Seharusnya mbak tadi
memakai pertanyaan tak biasa misalkan
“ Kang, nggak sekalian
mau melamar aku?”
Tak merenung lama untukku
segera menjawab dengan antusias. Selain mbak cantik yang menawarkan segala
barang, minimarket itu pun menjual hampir semua kebutuhan kecuali satu hal yang
tak mereka jual yaitu waktu.
Sekaya apapun manusia
tak akan bisa membeli waktu. Waktu, sumber daya tak bisa diperbaharui sama
seperti minyak bumi, pemakaiannya harus sebijak mungkin. Seringku membuang
percuma waktu dengan kegalauan demi kegalaun tentang masa lalu. Kita punya
waktu sama, 24 jam. Tak kece jika membuang karunia Tuhan dengan kegalaun tanpa
tindakan.
“Aku dan Chairul
Tanjung memiliki waktu sama bernilai 24 jam. Tentu aku pun bisa seperti dia
karena memiliki modal yang sama, 24 jam wujud karunia Tuhan.
Catatan
Kaki: # Panik (Panggilan aku di sekolah)
#Chairul Tanjung (Orang terkaya ke 3 di Indonesia menurut Finance.detik.com tahun 2014)
Beberapa gadis sudah menunggumu Mas...
ReplyDeleteSemangat mas gilang, jodoh pasti bertemu #eh 😀😀😀
ReplyDeletedan beberapa gadis hanya menunggu agil sedikit untuk peka wkwk
ReplyDeleteCie.. cie...
ReplyDeleteItu mba Miftah udah komen ngasih semangat..
Jgn2 cerita bersambungnya jd fakta.. 😄😄😄
Eh?
Cie.. cie...
ReplyDeleteItu mba Miftah udah komen ngasih semangat..
Jgn2 cerita bersambungnya jd fakta.. 😄😄😄
Eh?
wahh,,likee bangett^^
ReplyDeleteSetiap orang punya modal yg sama 24 jam dalam sehari namun apa yg kita lakukan itulah yang akan membuat sebuah "perbedaan".. so, pilihan ada pada kita, ingin menjadi biasa2 saja atau menjadi luar biasa dgn memanfaatkan waktu sebaik mungkin...
tulisannya membuat aku tambah semangatt^^
tenang, Panik, sudah disiapkan pasanganmu,
ReplyDeletenama panggilannya unik
Top Comment
Deletetenang, Panik, sudah disiapkan pasanganmu,
ReplyDeletenama panggilannya unik
Sukaaaaa banget ma komentarnya mbak lisa di atas..😅😅😅#ehh..
ReplyDeleteAs always tulisannya mas Gilang selalu menghibur..
Waktu berlalu lebih sering Ku sesali. Btw sebenarnya ada gadis yang Sudan menantimu. Akan tiba masanya
ReplyDeleteAkan tiba pada masanya.. akan indah pada waktunya....
ReplyDeleteKeren...
Nah ini kenapa tema postingan kita sama yg Bang Gilang???
ReplyDeleteNah ini kenapa tema postingan kita sama yg Bang Gilang???
ReplyDeleteSabar aja, kang Gilang... bidadari utk kamu udh di siapkan, tunggu waktu yang tepat aja.
ReplyDeleteIhh postingannyw hmpir sma sama pnya April jangan2...
ReplyDeleteBagus panik
Ihh postingannyw hmpir sma sama pnya April jangan2...
ReplyDeleteBagus panik
Sama. Saya kadang juga suka ngerasa nggak cukup dengan waktu 24 jam.
ReplyDeletePadahal orang-orang hebat waktunya juga 24 jam. -_-"
Tetap semangaaaattt...hehehe
ReplyDelete