Telat selalu berkorelasi dengan sesuatu yang kurang baik. Telat mandi menyebabkan bau, telat makan jadi penyakit maag, telat move on bisa galau berkepanjangan. Hayo siapa yang belum move on ? dan bagi perempuan yang belum bersuami telat datang bulan itu hal yang paling menyeramkan, nauzubillahiminzalik.
3 dari 4 ketelatan itu pernah aku alami terutama dalam hal telat move on tapi aku tak pernah telat datang bulan kok. Tepatnya tak pernah datang bulan, mungkin bulan sedikit malu bertemu lelaki tampan nan gagah. Okey okey sebelum pembaca membawa golok, kata tampan dan gagah bisa di delete dalam pikiran kalian.
Kembali lagi ke topik awal, tak selamanya telat itu negatif. Seperti sebuah peribahasa yang mengatakan " lebih baik telat daripada telat banget " pembaca pernah mendengar peribahasa itu ? Okey, pasti belum karena itu peribahasa sesat. Sejujurnya aku pernah merasakan sendiri manfaat dari ketelatan, setidaknya telat dalam hal berikut.
Seperti yang dicerikan di postingan sebelumnya dengan judul " Aku takut wanita". Bagi yang belum baca silakan baca, bagi sudah baca silakan baca lagi sampai 3 kali, ada hadiah payung cantik bagi mereka yang mau beli. Dalam cerita itu aku trauma dengan wanita bahkan trauma dengan cinta, dari SD hingga SMA kelas 2 belum tertarik dengan perempuan. Hey hey jangan ada yang menyimpulkan aku tidak normal, normal kok hanya saja aku telat jatuh cinta.
Telat jatuh cinta itu bermanfaat loh, setidaknya waktu SD hingga SMP tidak pernah memikirkan cinta tak seperti anak SD/SMP jaman sekarang yang gaya berpacarannya jauh dari norma.
Ketika SD hingga SMP, kegiatanku hanya 3, sekolah, mengaji dan bermain. Untuk urusan bermain setidaknya aku lebih beruntung daripada anak sekarang yang kebanyakan bermain game online. Main kelereng, gambar, egrang, bola dan bahkan kegiatan ekstrim seperti memecahkan kaca tetangga dan mencuri cengkeh pernah dilakoni tapi untuk hal itu jangan ditiru karena sempat dihukum ayah ketika melakukannya.
Memasuki dunia SMA yang katanya penuh warna, aku masih belum merasakan jatuh cinta. Mungkin juga tidak ada wanita yang bersedia melabuhkan hatinya. Jika teman-teman lain saat SMA sudah mulai bergaya dengan wewangian parfum dan pakaian yang enak dilihat mata. Lain hal dengan aku, Celana dan baju kedodoran karena males mengecilkan ditambah waktu itu badanku kecil, mungkin jika ada angin yang menerpa aku sudah terbang dan jatuh dipangkuan Raisa. Wow kebayang Raisa mau memangku aku. Jangan dibayangkan yah ? Itu sedikit menjijikan.
Tak hanya pakaian serba kedodoran, waktu SMA aku sudah punya profesi sebagai tukang ojeg. Ada beberapa teman yang tidak suka naik angkot dengan alasan takut ketemu mantan, maka mereka memintaku untuk jadi supir pribadi. Meski pelanggan di sekolah hanya 2 orang tapi itu cukup menguntungkan. Sekarang baru berpikir, kenapa mereka takut mantan ? Apakah jika bertemu, mereka akan dibunuh secara sadis dengan cara mengungkit kenangan manis dan akhirnya mereka meninggal karena diabetes. kalau menggunakan hitungan matematika, peluang mereka bertemu mantan di angkot itu cenderung kecil karena saat itu jumlah angkot sangat banyak. Memang benar cinta menumpulkan logika.
Selain bisnis jadi tukang ojeg, ada bisnis lain yaitu jualan kartu perdana. Saat itu fenomena berganti kartu HP dikalangan remaja adalah hal yang wajar. Bisa disebabkan karena bertengkar dengan si cinta, berniat selingkuh atau karena tak mampu beli pulsa. Kebetulan harga kartu saat itu lebih murah daripada pulsa 5 ribu. Gara- gara bisnis itu, aku sempat menjadi buronan gadis SMA bahkan ketika pulang pun ada beberapa dari mereka yang ke rumah untuk membeli kartu perdana. Ketika mereka ke rumah Mamah tersenyum, mungkin dipikirannya aku seperti selebritis yang digemari puluhan gadis remaja.
Banyak dari mereka yang tak hanya membeli satu tapi langsung 10 hingga 20 pics. Aku penasaran lalu bertanya " Kamu beli banyak buat dijual lagi ? "
Namun jawabannya membuatku kaget " Bukan lang, itu untuk aku pakai semua. Kebetulan pacarku ada 5, kan bisa curiga kalau nombernya sama "
Pacar 5 ? Dalam hatiku berkata " Jangankan 5 satupun aku tak punya "
3 dari 4 ketelatan itu pernah aku alami terutama dalam hal telat move on tapi aku tak pernah telat datang bulan kok. Tepatnya tak pernah datang bulan, mungkin bulan sedikit malu bertemu lelaki tampan nan gagah. Okey okey sebelum pembaca membawa golok, kata tampan dan gagah bisa di delete dalam pikiran kalian.
Kembali lagi ke topik awal, tak selamanya telat itu negatif. Seperti sebuah peribahasa yang mengatakan " lebih baik telat daripada telat banget " pembaca pernah mendengar peribahasa itu ? Okey, pasti belum karena itu peribahasa sesat. Sejujurnya aku pernah merasakan sendiri manfaat dari ketelatan, setidaknya telat dalam hal berikut.
Seperti yang dicerikan di postingan sebelumnya dengan judul " Aku takut wanita". Bagi yang belum baca silakan baca, bagi sudah baca silakan baca lagi sampai 3 kali, ada hadiah payung cantik bagi mereka yang mau beli. Dalam cerita itu aku trauma dengan wanita bahkan trauma dengan cinta, dari SD hingga SMA kelas 2 belum tertarik dengan perempuan. Hey hey jangan ada yang menyimpulkan aku tidak normal, normal kok hanya saja aku telat jatuh cinta.
Telat jatuh cinta itu bermanfaat loh, setidaknya waktu SD hingga SMP tidak pernah memikirkan cinta tak seperti anak SD/SMP jaman sekarang yang gaya berpacarannya jauh dari norma.
Ketika SD hingga SMP, kegiatanku hanya 3, sekolah, mengaji dan bermain. Untuk urusan bermain setidaknya aku lebih beruntung daripada anak sekarang yang kebanyakan bermain game online. Main kelereng, gambar, egrang, bola dan bahkan kegiatan ekstrim seperti memecahkan kaca tetangga dan mencuri cengkeh pernah dilakoni tapi untuk hal itu jangan ditiru karena sempat dihukum ayah ketika melakukannya.
Memasuki dunia SMA yang katanya penuh warna, aku masih belum merasakan jatuh cinta. Mungkin juga tidak ada wanita yang bersedia melabuhkan hatinya. Jika teman-teman lain saat SMA sudah mulai bergaya dengan wewangian parfum dan pakaian yang enak dilihat mata. Lain hal dengan aku, Celana dan baju kedodoran karena males mengecilkan ditambah waktu itu badanku kecil, mungkin jika ada angin yang menerpa aku sudah terbang dan jatuh dipangkuan Raisa. Wow kebayang Raisa mau memangku aku. Jangan dibayangkan yah ? Itu sedikit menjijikan.
Tak hanya pakaian serba kedodoran, waktu SMA aku sudah punya profesi sebagai tukang ojeg. Ada beberapa teman yang tidak suka naik angkot dengan alasan takut ketemu mantan, maka mereka memintaku untuk jadi supir pribadi. Meski pelanggan di sekolah hanya 2 orang tapi itu cukup menguntungkan. Sekarang baru berpikir, kenapa mereka takut mantan ? Apakah jika bertemu, mereka akan dibunuh secara sadis dengan cara mengungkit kenangan manis dan akhirnya mereka meninggal karena diabetes. kalau menggunakan hitungan matematika, peluang mereka bertemu mantan di angkot itu cenderung kecil karena saat itu jumlah angkot sangat banyak. Memang benar cinta menumpulkan logika.
Selain bisnis jadi tukang ojeg, ada bisnis lain yaitu jualan kartu perdana. Saat itu fenomena berganti kartu HP dikalangan remaja adalah hal yang wajar. Bisa disebabkan karena bertengkar dengan si cinta, berniat selingkuh atau karena tak mampu beli pulsa. Kebetulan harga kartu saat itu lebih murah daripada pulsa 5 ribu. Gara- gara bisnis itu, aku sempat menjadi buronan gadis SMA bahkan ketika pulang pun ada beberapa dari mereka yang ke rumah untuk membeli kartu perdana. Ketika mereka ke rumah Mamah tersenyum, mungkin dipikirannya aku seperti selebritis yang digemari puluhan gadis remaja.
Banyak dari mereka yang tak hanya membeli satu tapi langsung 10 hingga 20 pics. Aku penasaran lalu bertanya " Kamu beli banyak buat dijual lagi ? "
Namun jawabannya membuatku kaget " Bukan lang, itu untuk aku pakai semua. Kebetulan pacarku ada 5, kan bisa curiga kalau nombernya sama "
Pacar 5 ? Dalam hatiku berkata " Jangankan 5 satupun aku tak punya "
Selalu ada hikmah dibalik sebuah cerita, keputusanku untuk telat jatuh cinta membuahkan hasil. Uang jutaan pun terkumpul dari bisnis ngojeg dan jualan kartu. Uang tersebut digunakan untuk membeli laptop yang hingga sekarang menjadi teman setia dalam menghadapi tugas kuliah, menulis bahkan untuk sekedar update status galau.
Telat jatuh cinta tidak masalah asalkan jangan telat bangkit dari keterpurukan.
posted from Bloggeroid
Dan memang, akhirnya hikmahnya datang juga ini :D
ReplyDeleteBtw masa kecilku juga terselamatkan bang, main kelereng dan yoyo walau aku cewe haha...
alhamdulillah telatnya bagus
ReplyDeletealhamdulillah telatnya bagus
ReplyDeleteAsal jangan telat nikah ya, uuppssst.....
ReplyDeleteYap...setuju..
ReplyDeleteYup...setuju..
ReplyDeleteTulisan kk gilang always gokil jd bikin senyum2 sendiri kayak waktu baca blognya mba inet^^
ReplyDeleteBang ojek ke tanah abang berapa ongkos? He...
ReplyDeleteAbdur-rahiem.blogspot.com
Salut ma konsistensinya mas gilang...selalu jadi orang pertama yang nyetor tulisan euy..^_^
ReplyDeleteSalut ma konsistensinya mas gilang...selalu jadi orang pertama yang nyetor tulisan euy..^_^
ReplyDeleteHahahaha oke ini telatnya positif yah.
ReplyDeleteMesti ngucapin makasih barangkali pada gadis yang bikin takut itu, Lang.. hehehe
ReplyDeleteJangan-jangan...Gilang nunggu si 'mawar' ya?
ReplyDeleteHehehe. Cerita gilang selalu nenghibur. Terutama saya emak2 yang sering hectic pagi hingga menjelang sore. :D
ReplyDeleteTelaaaatku menemukanmu ...
ReplyDeletePengalaman hidupnya banyaak.semangattt
ReplyDeletewow wow wow
ReplyDeletecurhatnya luar biasa
wow wow wow
ReplyDeletecurhatnya luar biasa
Hhaaa... Mas gilang ini yaaa...
ReplyDeleteKereenn
Curhatan gaalau dan bisa menghasilkn karya tulis
ReplyDelete