Setiap manusia akan dihadapkan pada pilihan. Aku pun manusia, kalau tidak percaya bisa dibuktikan. Aku mampu bernafas, mampu makan bahkan sering merebut jatah teman, serta mampu berkembang biak meski dengan cara membelah diri karena hingga saat ini belum menemukan calon istriku untuk bekerja sama membuat anak-anak yang lucu.
Berhubungan dengan anak, jadi ingat ketika SD pernah bertanya ke guru " Bu, aku ingin punya ade, bagaimana membuatnya ? " seketika wajah bu guru memerah dan menjawab dengan ragu " membuat ade itu seperti membuat kue hanya harus di oven selama 9 bulan ". Akhirnya merengek ke mamah ingin punya ade dan setelah 9 bulan lebih mimpiku terwujud tapi ada yang aneh, kapan mamah membuat kuenya. Mungkin ia membuatnya secara sembunyi-sembunyi dan memakannya sendiri terbukti dari perutnya yang semakin buncit.
Aku jadi bisa menyimpulkan, suatu hari nanti harus mencari istri yang pintar memasak terutama dalam urusan kue. Soalnya mamahku kurang ahli membuat kue, buktinya aku dan adikku gosong, mungkin terlalu lama di oven. Pembaca ada yang bisa membuat. kue ? Okey kamu. Mungkin bisa jadi calon istriku.
Kembali lagi ke masalah pilihan karena kalau membahas kue berlebihan jadi lapar. Aku pernah dihadapkan pada pilihan sulit, bukan memilih kue tapi memilih jurusan kuliah.
Ketika SMP hingga SMA, bercita-cita menjadi seorang bidan tapi keinginan kandas setelah dinyatakan tidak lolos padahal baru mendaftar. Timbul curiga, semua kampus kebidanan di Indonesia diskrimasi karena tak ada satupun pria yang lolos.
Hingga akhirnya ku terdampar di jurusan PBSI, PBSI bukan akronim dari persatuan bangsa siluman Indonesia. Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia akronim sebenarnya.
Kata Ayah di jurusan itu bisa menjadi pahlawan, tentu siapa yang tak mau jadi pahlawan. Mungkin setelah lulus kuliah, aku akan menjadi Iron man. ( Sebenarnya sih pahlawan tanpa tanda jasa, tanpa jubah dan baju besi namun kekuataannya mampu mengubah negeri )
Berhubungan dengan anak, jadi ingat ketika SD pernah bertanya ke guru " Bu, aku ingin punya ade, bagaimana membuatnya ? " seketika wajah bu guru memerah dan menjawab dengan ragu " membuat ade itu seperti membuat kue hanya harus di oven selama 9 bulan ". Akhirnya merengek ke mamah ingin punya ade dan setelah 9 bulan lebih mimpiku terwujud tapi ada yang aneh, kapan mamah membuat kuenya. Mungkin ia membuatnya secara sembunyi-sembunyi dan memakannya sendiri terbukti dari perutnya yang semakin buncit.
Aku jadi bisa menyimpulkan, suatu hari nanti harus mencari istri yang pintar memasak terutama dalam urusan kue. Soalnya mamahku kurang ahli membuat kue, buktinya aku dan adikku gosong, mungkin terlalu lama di oven. Pembaca ada yang bisa membuat. kue ? Okey kamu. Mungkin bisa jadi calon istriku.
Kembali lagi ke masalah pilihan karena kalau membahas kue berlebihan jadi lapar. Aku pernah dihadapkan pada pilihan sulit, bukan memilih kue tapi memilih jurusan kuliah.
Ketika SMP hingga SMA, bercita-cita menjadi seorang bidan tapi keinginan kandas setelah dinyatakan tidak lolos padahal baru mendaftar. Timbul curiga, semua kampus kebidanan di Indonesia diskrimasi karena tak ada satupun pria yang lolos.
Hingga akhirnya ku terdampar di jurusan PBSI, PBSI bukan akronim dari persatuan bangsa siluman Indonesia. Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia akronim sebenarnya.
Kata Ayah di jurusan itu bisa menjadi pahlawan, tentu siapa yang tak mau jadi pahlawan. Mungkin setelah lulus kuliah, aku akan menjadi Iron man. ( Sebenarnya sih pahlawan tanpa tanda jasa, tanpa jubah dan baju besi namun kekuataannya mampu mengubah negeri )
Di jurusan PBSI, banyak hal yang dipelajari dari cara menulis kreatif hingga cara mengombal efektif. Dalam mata kuliah retorika ( seni berbicara ) terdapat bahasan berbicara sugestif atau mempengaruhi, sepertinya aku cukup berbakat dimata kuliah itu terbukti berhasil menyakinkan konsumen untuk membeli sebuah produk, namun itu tak berlaku untuk menyakinkan si cinta yang pergi dan tak mau lagi bersama .
Sekalipun impian menjadi seorang bidan dan mendapatkan si cinta tak mampu menjadi nyata tapi aku yakin Tuhan mengabulkan yang dibutuhkan bukan yang diinginkan.
One day one post hari kedua
posted from Bloggeroid
Tulisannya simple. Cukup menghibur. ^_^
ReplyDeleteSemoga bisa cepet mengaplikasikan kuliah retorikanya buat menggaet calon istri idaman. (bukan calon istri orang lho) #ups #intermezo ^__^
Tulisannya menghibur q yg lg d UGD...hehehe,
ReplyDeleteJangan bolos kuliah pelajaran menggaet calon istri idaman yach, biar segera bisa sukses dapet istrinya(*loh...)
wahh...Tuhan memang mengabulkan yg dibutuhkan bukan yg di inginkan:')
ReplyDeletekasusunya Persis juga sama aku cuman cita2 awal aku mau jadi arsitek malah terdampar di Sospol krn tdk ada restu dari mama..*numpang curcol yaa kak*hehe
Asyik bacanya
ReplyDeleteSemoga lekas ketemu yang pinter bikin kue haha
ReplyDeleteWow...baca tulisannya ibarat makan donat minies...
ReplyDeleteWow...baca tulisannya ibarat makan donat minies...
ReplyDeleteSebenernya aku lebh cocok kuliah PBSI dulu. Haha
ReplyDeleteSebenernya aku lebh cocok kuliah PBSI dulu. Haha
ReplyDeleteSaya doakan semoga keinginannya terkabul..hehe
ReplyDeletesemoga jodohmu disegerakan bang gilang :D
ReplyDeleteSyukurlah mas Gilang gak jadi bidan.. tak bisa dibayangkan kalau bakat menggombal efektifnya diterapkan kepada ibu-ibu hamil yang kontrol atau check kehamilan padanya..:D mungkin para bapak-bapak akan bersatu bawa golok..hahaha #peace mas gilang.
ReplyDeleteNah, ini komentar paling lucu. XD
DeleteHello Bang.... emang ada ya bidan laki-laki?? Untung kamu gak jdi bidan ya Bang, bisa-bisa memecahkan rekor muri ntar.
ReplyDeleteBtw, semangat cari calon istrinya bang. Ihirrr..
Hello Bang.... emang ada ya bidan laki-laki?? Untung kamu gak jdi bidan ya Bang, bisa-bisa memecahkan rekor muri ntar.
ReplyDeleteBtw, semangat cari calon istrinya bang. Ihirrr..
Suka sama tulisanmu Gil, eh Lang.
ReplyDeleteBikin ade seperti bikin kue? Jawaban kreatif :D
Hahahha... ibunya kelupaan angkat Gilang & ade dr oven.. good job, bro.. terus nulis yg lucu gini ya.. :)
ReplyDeleteDengan cara membelah diri...
ReplyDeleteWkwkwwk... Nice post Gilang...
Semoga tahun ini ketemu si cinta ya *eh. Wkwk
ReplyDeleteSaking asyiknya baca, ga kerasa tahu-tahu udah beressss... aduhhh mana lanjutannya nih?
ReplyDeleteTerimakasih semua sudah meluangkan waktunya untuk membaca karya ini. semoga lain kali bisa berkunjung
ReplyDeleteKenapa ya nggak ada bidan laki-laki, padahal dokter sp og malh kebanyakan laki-laki.
ReplyDeleteSemoga lekas ketemu yang pinter bikin kue haha
ReplyDeleteSelalu ketawa kalau baca tulisan Kang Gilang. Lucunya alami. :D
ReplyDeleteTernyata diajarin cara menggombal yang efektif ya, ooo ... pantes. :p
Kelamaan di oven ternyata bisa bikin pinter nulis yaa??wkwkwk
ReplyDeleteKue ohh kue..
Ngakak. Kelamaan Di oven..
ReplyDelete