Kemajuan teknologi semakin menjadi, terpisah jarak ribuan kilometer tak jadi masalah yang terpenting punya kuota internet untuk bertukar resah. Seperti aku dan Raisa selalu bersama, Aku di depan layar laptop, Ia menyanyi hanya untukku di layar 14 inc itu.
Terbayang ketika jaman penjajahan, apalagi jika menjalin kisah cinta yang jauh di mata. Perlu pengorbanan ekstra keras hanya untuk menanyakan " Kamu sudah makan ? " harus mengirimkan surat dengan burung merpati yang akan sampai setelah berhari-hari.
Bayangkan, Betapa sedihnya seorang jomblo di jaman penjajahan, di malam minggu setelah selesai berperang. Ia duduk sendiri menatap bintang seolah berkata kepada tuhan tolong kirimkan bidadari terkece untukku.
Jomblo jaman sekarang lebih dimudahkan teknologi tak perlu bergalau sendiri menatap bintang, ia hanya perlu membuka media sosial bergalau ria seolah fakir cinta bahkan untuk mencari pasangan hanya dengan cara like, love, retweet di media sosial lalu saling perhatikan dan menyatakan cinta akhirnya mereka hidup bahagia di dunia Facebook dengan status menikah, sehari kemudian mereka bercerai.
Di jaman kekinian segala hal mengandalkan om, iya om google. Mengerjakan tugas nyari disana, Belanja online disana, mungkin suatu hari akan ada WC online.
Aku pun sama pernah mencari jodoh di tempat om google dengan mengetikan " Siapa jodohku ? " dan seketika keluarlah Raisa, hingga sekarang hubungan aku dengannya terbilang harmonis.
Dia selalu menyanyikan lagu romantis sebelum aku tidur, Meski terkadang harus dilanda cemburu ketika ia memutuskan bernyanyi juga dengan Afgan. Tetapi aku percaya kepadanya tidak akan selingkuh, dia pun percaya kepadaku. Meski sesekali aku melirik Isyana. Bukankah inti dari sebuah hubungan adalah rasa saling percaya ?
Terbayang ketika jaman penjajahan, apalagi jika menjalin kisah cinta yang jauh di mata. Perlu pengorbanan ekstra keras hanya untuk menanyakan " Kamu sudah makan ? " harus mengirimkan surat dengan burung merpati yang akan sampai setelah berhari-hari.
Bayangkan, Betapa sedihnya seorang jomblo di jaman penjajahan, di malam minggu setelah selesai berperang. Ia duduk sendiri menatap bintang seolah berkata kepada tuhan tolong kirimkan bidadari terkece untukku.
Jomblo jaman sekarang lebih dimudahkan teknologi tak perlu bergalau sendiri menatap bintang, ia hanya perlu membuka media sosial bergalau ria seolah fakir cinta bahkan untuk mencari pasangan hanya dengan cara like, love, retweet di media sosial lalu saling perhatikan dan menyatakan cinta akhirnya mereka hidup bahagia di dunia Facebook dengan status menikah, sehari kemudian mereka bercerai.
Di jaman kekinian segala hal mengandalkan om, iya om google. Mengerjakan tugas nyari disana, Belanja online disana, mungkin suatu hari akan ada WC online.
Aku pun sama pernah mencari jodoh di tempat om google dengan mengetikan " Siapa jodohku ? " dan seketika keluarlah Raisa, hingga sekarang hubungan aku dengannya terbilang harmonis.
Dia selalu menyanyikan lagu romantis sebelum aku tidur, Meski terkadang harus dilanda cemburu ketika ia memutuskan bernyanyi juga dengan Afgan. Tetapi aku percaya kepadanya tidak akan selingkuh, dia pun percaya kepadaku. Meski sesekali aku melirik Isyana. Bukankah inti dari sebuah hubungan adalah rasa saling percaya ?
posted from Bloggeroid
Wkwkwkwkwk....lucuuuu,,
ReplyDeleteMenikah di facebook, sehari kemudian bercerai, haha...
ReplyDeleteGokil bang Gilang..
Aku jgk ngakak bc ni. Mmpir ke blogku y zarkiah.blogspot.com
ReplyDeleteOkey terimakasih yang udah coment. Siap mba zakia.
ReplyDeleteYup Gilang, Raissa memang setia...
ReplyDeleteSetia kepada setiap yg berada di depan layar 14inci...
wkwkwk...
bener bgt...How lucky jomblo jaman sekarang ^^
ReplyDeleteBerhayal haha nice kaaa
ReplyDeleteBerhayal haha nice kaaa
ReplyDeleteLucuuuu.. dari judul lagu jadi karya yah. Hebatan ih. Kreatif bang gilang teh.
ReplyDeleteKeren...
ReplyDeleteCie..cie...yang jomblo kekinian ...mak comblang e: Mbah Google..ups salah..Om google...hehehe
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete