Sosok yang dianggap lemah tapi melemahkan
Sosok yang dianggap manja tapi memanjakan
Sosok yang paling di sayangi tapi mampu menyayangi
Engkaulah wanita...seindah-indahnya perhiasaan
Selayaknya wanita lain,aku
juga pernah merasakan jatuh cinta,pernah merasakan sakit hati,pernah merasakan
dan merindukan sosok pria yang tak hanya penuh perhatian tetapi mampu
menjadikan aku sebaik-baiknya wanita.sebaik-baiknya wanita yang mampu menangis
karena berdosa akan tuhannya,sebaik-baiknya wanita yang tangguh atas setiap
masalahnya,sebaik-baiknya wanita yang mampu menjaga kehormatannya.
Akan tetapi dalam pencarian
cintaku selama ini, belum pernah ku menemukan pria yang mampu menjadikan aku
sebaik-baiknya wanita,pernah ku kenal sosok pria yang ku kira “ a person Make
The Best woman” tapi setelah ku terjebak rayuannya,baru ku sadar dia bukan pria
yang aku harapkan.
Semua itu berawal dari
sebuah pertemuan ,tepatnya pertemuan yang direncakan oleh temanku yang berniat
“nyomblangin” aku dengan seorang pria,awalnya aku menolak dengan alasan ada
jadwal les namun karena di paksa ,ya sudahlah aku ikuti ,gumam dalam
hatiku.pertama kali bertemu dengan pria itu rasanya biasa saja,standar namun
setelah dia mengawali pembicaraan yang berkaitan dengan hobbyku menulis,rasanya
nyambung juga untuk dijadikan teman bertukar pikiran dalam menulis dan diakhir
pertemuan kami saling bertukar nomber Hp,alamat fb dan twitter.
“Assalamualaikum,selamat
malam udah shalat ? “ kalimat itu adalah sms pertama yang aku terima dari
Irfan,”walaikumsalam udah,Alhamdulillah” balasan sms dari aku.
Itu adalah awal dari
aktivitas bertukar pesan yang akhirnya berujung dengan gombal-gombalan maut
yang mematikan kesadaranku sebagai seorang wanita,Irfan mengajak ku untuk
berjalan-jalan ke suatu tempat dan aku menyetujui-nya tanpa ada rasa ragu .
Keesokan harinya,ku dengar
suara motor di luar rumahku dan ternyata itu Irfan,aku sempat berpikir,kenapa
aku mau berjalan-jalan berdua-duaan dengan seorang pria yang baru sehari aku
kenal tapi pemikiran itu dikalahkan oleh nafsu yang seolah di hembuskan
halus,kalau aku membatalkan pergi dengan dia sekarang,rasanya itu tidak sopan
lebih baik ku turuti saja lagi pula dia kelihatan baik,seru hati seolah pembenaran
dari sebuah kesalahan.
Akhirnya ku putuskan untuk
pergi bersama Irfan,disepanjang perjalanan di hiasi dengan obrolan yang penuh
canda sehingga aku larut didalamnya ,”pegangan aja nantinya nayla jatuh lagi
dari motornya” perintah Irfan,dengan sadar tak sadar aku pun memeluknya dengan
erat ,itu seolah menjadi hal terganas yang pernah dilakukan oleh aku sebagai
wanita dan terlebih kita baru beberapa hari kenal.
Sampailah kami di suatu
tempat yang sudah dijanjikan Irfan,sungguh ku akui tempat itu memang
indah,taman bunga yang dihiasi mentari terbenam , “indah banget yah Irfan
pemandangannya”,” menurut aku pemandangan tempat ini biasa saja” seru
Irfan,”loh kok kamu berpikiran begitu,bukannya tempat ini indah banget tapi
kamu menganggap biasa saja” tanggap aku,”dulu tempat ini emang indah tapi
keindahan memudar sejak ada nayla di sini ”, gombalan yang mematikan logika
mulai dilancarkan Irfan secara terus menerus dan tibalah pada suatu kata.
“Nayla sejak
pertama aku kenal kamu,ku rasakan sebuah keindahan yang pertama aku
rasakan,keindahan mencintai sosok bidadari yang ku dapatkan dari dunia mimpi
kini menjadi kenyataan,aku tak mau kehilangan keindahan itu yang kudapatkan
dari dirimu jadi maukah engkau menjadi pacarku ? guna berbagi keindahan yang engkau
miliki kepadaku”
“Maaf Irfan,aku tidak
bisa........tidak bisa menolak kata-kata indahmu itu”.
Itu adalah kebodohan kedua
yang aku lakukan hari ini sehingga pada akhirnya aku menjalin sebuah hubungan
dengan Irfan,seminggu pertama keindahan cinta itu sungguh nyata yang
mengakibatkan ku menjadi manusia ter alay dijejaring sosial tergambar
dari status-status aku dan Irfan.
“takkan ada
sebuah cinta tanpa hadirmu Irfan”
“ terimakasih
untuk kesempurnaan yang engkau berikan “nayla “
Hubungan aku dengan Irfan
semakin dekat dan semakin alay ,memang ku rasakan keindahan tapi keindahan yang
semu,keindahan di sepertiga malamku semakin memudar bahkan lenyap jika aku
terlalu sering dan terlalu asyik larut dalam keindahan yang Irfan ciptakan .
3 bulan sudah aku lalui
hubungan ini,awal yang indah,pertengahan yang sedikit indah namun akhir yang
penuh masalah,sejak menjalin hubungan dengannya,aku bagai burung yang harus
hidup di air.aku merasa bukan aku yang dulu,aku merasa menjadi orang bodoh yang
harus menukar keindahan di sepertiga malamku dengan keindahan semu ciptaan
Irfan.
Di perjalanan pulang dari
les yang sudah rutin aku ikuti,aku berencana untuk kerumah Irfan dan mengatakan
agar hubungan aku dengan dia segera diakhiri,sesampai dirumah Irfan,ku lihat
Irfan sedang mengobrol dan memegang tangan seorang wanita ,seolah dia mau
mengatakan sesuatu kepada wanita itu,sepertinya yang aku tebak,dia mengatakan
hal yang persis sama seperti yang dia katakan kepadaku dulu .
Aku pergi dari rumahnya Irfan
tanpa menemui dia terlebih dahulu,kini aku mempunyai penegasan yang menjadi
alasan kenapa aku harus mengakhiri hubungan ini,penyesalan yang amat dalam
sempat menghinggapi dalam diriku,kenapa aku harus kenal dia jika pada akhirnya
harus begini,kenapa aku harus meninggalkan “sepertiga malamku” selama 3 bulan
itu,sungguh penyesalan yang bertubi hingga membuat kelopak mata ini membengkak
atas semua tangisan ku.
Ku ingin mengembalikan
sepertiga malamku yang sempat hilang ,ku putuskan untuk shalat malam di
musholla yang dekat dengan rumahku kira-kira jaraknya 10 m,ku menangis
sejadi-jadinya disana, seakan menegaskan semua penyesalan yang telah aku
lakukan,hatiku terasa amat lega setelah mencurahkan semua keluh kesah kepada
yang pencipta tanpa kusadari ada seorang pemuda yang duduk di sebelah namun
cuma terhalang hijab sebagai pembatas wanita dan pria,aku pikir pria itu adalah
jin islam yang sedang bermusabah karena sebelumnya aku tidak pernah melihat dia
daerah ini bahkan di siang hari sekalipun,aku kembali ke rumah tanpa begitu
menghiraukan dia manusia atau bukan.
Malam berikutnya seperti
malam yang lalu,aku datang ke musholla untuk kembali mencurahkan isi hatiku
kepada Allah,mencurahkan segala masalah yang aku hadapi agar tidak merasa
terbebani namun tanpa ku duga pria yang ku temui malam kemarin ada lagi,kali
ini aku semakin yakin bahwa dia bukan manusia,mungkin dia jin yang lagi galau
sehingga mencurahkan masalah dengan cara shalat untuk memastikan dia manusia
atau jin galau,aku putuskan mengambil sapu dan berencana memukulnya, kalau dia
kena dan menjerit berarti dia manusia, kalau dia kena dan tidak menjerit
berarti dia jin galau maka ku pukul dia dengan keras namun dia masih diam ,aku
menyimpulkan bahwa dia memang jin yang rentan galau tapi untuk menegaskan
kesimpulanku ku pukul dia dengan amat keras sehingga sapu yang digunakan untuk
memukulnya patah dan dia berteriak dengan interval yang sangat lama dan keras.
“punten
kang,punten sugan mah akang teh jin anu rentan galau da abdi tara ninggal akang
dilembur ieu”
“aduh neng nyeri
Kieu,abdi nembean ngalih bumi kanu sabelah kulon nembe 2 dinten”
“ aduh punten
kang hehehe,mangga atuh kang abdi di payun bade uwih”
Rasanya malu banget dengan
kebodohan yang telah aku perbuat malam ini ternyata dia bukan jin galau seperti
yang ku kira namun seolah tanpa rasa malu malam berikutnya ku putuskan untuk
kembali shalat malam di musholla itu seperti yang ku duga pemuda itu sudah
nampak duduk di dalam musholla sambil menyapa dia ku lontarkan senyum seolah
menjadi tanda maaf,tidak seperti shalat malam yang biasanya,malam itu ku terasa
ngantuk sekali sehingga membuat tertidur tapi setelah tertidur beberapa menit
di musholla ini mulai terasa panas ternyata musholla ini terbakar entah
penyebabnya apa,ku minta tolong tapi ada suara seolah menyadarkan ku
“Mah,Mah,kenapa berteriak
begitu,mamah mimpi apa ?” suara suamiku menyadarkan ku
“ kebakaran pak,kebakaran
pak”
“ kebakaran dimana Mah ?”
“ di musholla pak “
“ hah,kebakaran di musholla
yang waktu itu bapak menyelamatkan mamah dari kebakaranya,kebakaran yang
terjadi sehari setelah mamah memukul bapak dengan sapu”
“ iya pak,hehe,mamah Inget
kejadian itu sampai kebawa mimpi”
Akhirnya aku menemukan pria
“ a person make the best woman” yang sebenarnya,beberapa bulan setelah
peristiwa kebakaran itu,ihsan, pemuda yang ku kira jin yang rentan galau itu
dengan gagah berani melamarku dan beberapa bulan setelah itu kami menikah
“Saya terima nikah dan
kawinnya,nayla binti sopian dengan mas kawan seperangkat alat shalat di bayar
tunai” sah sah sah
“nayla
,terimakasih sudah mau menikah denganku,sekalipun aku adalah ikan maka aku
telah menemukan airku yaitu kamu,aku ikan yang perlu air untuk mengaduh bahtera
rumah tangga yang menuju muara keridhoan Allah”
“ihsan,sebenarnya
aku rela,jika aku harus hidup denganmu walau hanya punya 3 lilin,lilin yang
pertama dinamakan cinta,lilin yang kedua dinamakan kasih sayang dan sekali pun
kau mematikan kedua lilin itu,akan ku nyala dengan satu lilin yang masih
bernyala yang bernama harapan”
Ku menemukan cinta sejati
dan tak mengabaikan cinta ilahi robbi,
“jika kau tanam
padi maka akan tumbuh ilalang disekitarnya tapi jika kau tanam ilalang niscaya
tidak akan tumbuh padi begitu pula cinta,jika kau mencintai Allah maka akan
tumbuh cinta manusia disekitarnya tapi jika kau menanam cinta manusia terlebih
dahulu maka niscaya cinta Allah takkan pernah ada”
author :nychken
gillang B.S
Post a Comment