Cerita ini diilhami
dari kisah nyata namun direkayasa seperlunya
Senja di sore itu menemani kepergianmu
Saat kau ucap kata kau tak lagi bersamaku
Perih yang aku rasa mungkin takkan pernah kau duga
Cinta yang dulu
ada kini telah kau bawa
Cinta jangan tinggalkan aku.......................
Nyanyian dari earphone menemani keberangkatanku menuju tempat dimana
pertama kali aku merasakan cinta.
perkenalkan ,Namaku
zakya nurfauziah,aku seorang mahasiswi semester 8 di salah satu perguruan
tinggi swasta di yogyakarta.disela-sela penantianku untuk memperoleh gelar
sarjana ,aku sempatkan pulang ke kampung halamanku dibandung.
Ketika perjalanan pulang pikiranku pun
melayang jauh terkenang kembali berjuta asa penuh cinta bila ku ingat tentang
kampung halamanku, tumbuh juga cinta masa lalu yang pernah ku alami dulu
sebelum memasuki jenjang perkuliahan,tepatnya pada masa putih abu di tepian
barat kota bandung kurasakan anugrah tuhan itu.
Saat itu aku masih kelas X SMA
yang belum terlalu fasih dengan namaNya
cinta namun sejak mengenal sosok pria yang bernama zaki algunawan,rasaNya
hari-hari disekolah penuh dengan kecerian serta canda tawa,aku pertama kenal
dia di eskul pencak silat yang aku ikuti dan kebetulan atau mungkin takdir
tuhan, dia pun mengikuti eskul yang sama .
Salam bunga
sepasang mengawali latihan pencak silatku hari itu begitu pula dengan kisah
cintaku laksana sepasang bunga yang semakin merekah menunjukan keindahan di
setiap detik yang dilaluiNya.
SMS yang tidak
sengaja mengawali perbincangan kami .”assalamualaikum,besok latihan pencak
silatnya di undur ke hari kamis karena ada keperluan mendadak pelatih,tolong
sebarkan” seru zaki,”walaikumsalam,oh iya makasih atas informasiNya tapi kalau
boleh tahu ini dengan siapa ? “ kataku,”ini dengan zaki,kalau yang disana siapa
?” timpal zaki, “ aku zakya nurfauziah,salam kenal zaki “.
perbincangan kami pun berlanjut
dari hari ke hari dari minggu ke minggu hubungan aku denganNya jadi semakin
intent dan tibalah pada suatu hari,dia mengucapkan cinta kepadaku.”zakya, tahu
ga ? ada suatu hal yang ga bisa disembunyikan meskipun kita mencobaNya dengan
susah payah ” seru zaki sebari menepuk pundakku ditaman sekolah,”aku tahu
jawabanNya,pasti gajah atau harimau atau mungkin seikat pocong ,seekor
kuntilanak” jawabanku dengan nada bercanda,”ih kok jadi serem gt,ini serius
tahu,coba tebak lagi” seru zaki sebari menekuk wajahnya tanda dia mulai serius
“ga tahu “ jawabku dengan muka penuh tanya “zakya,ada sesuatu hal dalam diriku yang tidak sanggup lagi aku
sembunyikan darimu . “apa itu ,zaki “ ? “rasa cintaku kepadamu mungkin ini
terlalu cepat aku mengungkapkan cinta kepadamu tapi aku juga tahu tidak ada
kata cepat dan lambat bagi cinta,jadi maukah kamu jadi pacar aku ? “ seru zaki
dengan penuh harapan “sebenarnya ,tidak
ada alasan bagiku untuk menolak mu “
ada rasa cinta hadir dalam jiwa
bagi harapan mimpi menjadi nyata
kini kusadari kau selamaNya indah
ada cinta didalam harap dan doa
namun tak pantas aku melupakan
Lagu kelopak cinta di ujung
senja seolah menyadarkan ku bahwa kenangan itu telah berlalu kini aku dengan
zaki berjalan menempuh kehidupan yang berbeda namun ku berharap kita akan
bertemu lagi disuatu waktu dan mengulang kenangan indah bersamaNya.
Di tengah perjalan
ke bandung ku pandangi sudut jalan perkotaan,ku lihat sepasang anak SMA yang sedang memadu asmara di pinggir taman
dengan penuh keceriaan,pikiran ku kembali melayang ke suatu keadaan.
Hari itu adalah dua hari sebelum keberangkatan aku ke
yogya untuk meneruskan pendidikanku,rasa sedih sempat menghinggapi namun segera
ku tampik dengan suatu keyakinan bahwa jarak bukan masalah bagi cinta serta
kehadiran zaki dan sahabat-sahabatku dua hari sebelum aku berangkat seolah
menegaskanku bahwa hubungan kita tidak akan merubah walau terbentang jarak
sekalipun.
Lain dulu lain
sekarang,keyakinan ku 3 bulan yang lalu seolah menjadi fatamorgana yang
nyata.dengan seiringNya waktu ,cinta seolah menjadi layu.hubungan aku dengan
zaki harus berakhir dikarenakan jarak yang memisahkan kita,zaki harus
meneruskan kuliah di bandung sedangkan aku ditakdirkan untuk menjemput
mimpi-mimpiku di kota pendidikan ini.
4 tahun berselang dari kejadian
itu,kini aku hampir menuntaskan pendidikan ku di yogya dan mungkin dia pun
sudah memperoleh gelar sarjana,entah lah sudah 4 tahun lamaNya aku tidak
mengetahui keadaaNya meskipun sekarang aku sudah berada dia bandung namun dari
sekian banyak temanku disini tidak ada yang tahu keadaan dia sekarang.
Dua hari sebelum
dies natalies wisudaku yang mengharuskan ku kembali ke yogya besok hariNya,aku
sama sekali belum bertemu dengan zaki,seolah-olah dunia ini menyakinkan aku
bahwa dia bagian dari masalaluku dan mengharuskan aku untuk memulai lembaran
baru tanpa dia dalam kehidupanku.
Hari ini adalah
saatNya aku kembali ke yogya tentuNya aku berpamitan dulu kepada orangtua dan
sahabat-sahabatku meskipun masih dengan keadaan missing someone,aku bergegas
menuju suatu tempat dan keadaan yang aku harapkan,dies natalies wisudaku penuh
denga haru dan pilu akhirnya aku menyelesaikan juga pendidikan di kota ini
meskipun harus mengorbankan seseorang yang ku sayang.
Pendidikan yang aku dapat di
yogyakarta tidaklah percuma ,Dua tahun berlalu sejak wisuda ku ,kini aku adalah
seorang deputi bank syariah di bandung meskipun masih dengan keadaan missing
someone.di umurku sekarang yang menginjak 24 tahun mengharuskan ku untuk
mencari pasangan hidup namun bayangan dia masih menjadi ihbitor dalam memulai
hidup baru,dengan keadaan ku sekarang,aku menyerahkan urusan pasangan hidupku
kepada orangtua saja,terserah mereka. aku mau di “jodohkan” dengan siapa yang
penting itu terbaik bagiku,mungkin dengan menyerahkan jodohku kepada orang
tuaku adalah pilihan terbijak untuk memulai hidup yang baru dengan cinta yang
baru pula.
6 bulan berlalu,akhirnya
orangtuaku sudah mempunyai pilihan untuk menjadi pendamping hidupku kelak dan
aku pun menyetujui,aku percaya pilihan orangtuaku adalah pilihan terbaik bagiku
meskipun aku tidak tahu siapa pendampingku itu,orangtuaku Cuma mengatakan dia
adalah seorang eksekutif muda yang sukses dari jakarta
.
Hari pernikahan pun
sudah disepakati menyesuaikan dengan hari yang pas di saat kami berdua tidak
ada pekerjaan,semua keperluaan pernikahanku sudah diurus oleh kedua pihak
orangtua,kami sama sekali tidak mencampuriNya alasannya sama karena kesibukan
kita berdua.
Sekarang adalah
hari pernikahan ku,sebagian besar wanita menunggu-nunggu kejadian itu dan turut
bahagia menyambutNya namun berbeda dengan aku,kesedihan yang ku rasa
menghampiriku ternyata tuhan tidak mentakdirkan aku dengan zaki meskipun aku
berupaya mengwujudkan itu nyataNya semua usahaku nihil.
Pengantin pria
sudah datang.akad nikah beberapa menit lagi hampir dimulai namun aku masih
dalam keadaan menundukan kepala seolah tidak menginginkan pernikahan ini dan
menghindari kenyataan.
Saya terima nikah dan kawinNya zakya nurfauziah dengan mas
kawin cincin emas dan seperangkat alat shalat dibayar tunai
sepertiNya aku kenal suara
itu,suara yang tak lagi asing bagiku,seraya cincin itu dipasang dijariku aku
menoleh ke arah seorang pria yang kini telah sah menjadi suami ku .”zakya ini benar kamu zakya ?“ ,”ia,ini aku
zaki”,”subhanallah takdir allah memang selalu indah”
“duhai pendampingku,akhlakmu permata bagiku buat aku
makin cinta tetapkan selalu janji awal kita bersatu bahagia sampai ke surga” (zaki)
Allah menciptakan tangisan untuk menghadirkan
kebahagiaan,allah menciptakan kehilangan agar kita mensyukuri keberadaan
Post a Comment